7 Teknik Closing Yang Efektif Menghasilkan Transaksi Penjualan

Setelah kita mempersiapkan semua hal di atas, kini saatnya kita mengenal dan mempelajari berbagai macam teknik closing yang efektif. Harapannya, ketika Anda menerapkan ini, calon pembeli tanpa ragu akan segera transfer.

1. Berikan pertanyaan pilihan

Teknik closing yang pertama adalah untuk selalu memberikan pertanyaan pilihan. Jadi jangan sampai kita memberikan pertanyaan putus.

Contoh pertanyaan putus misalnya seperti ini:

“kak jadi beli ga?”

Kalau kita bertanya seperti ini, niscaya jawabannya adalah “Gak!

Teknik closing yang efektif biasanya selalu melibatkan pertanyaan yang menyediakan pilihan, contohnya begini:

“Kak, jadinya mau warna merah atau putih?”

“Kak, jadinya mau COD atau dikirim?”

 “Kak, jadinya mau transfer bank atau pakai OVO?”

Gunanya adalah agar calon pembeli tetap terhubung dan niscaya mereka tidak akan bilang “tidak”.

Jadi, mereka akan sampai pada titik siap untuk membeli melalui pertanyaan-pertanyaan kita. Dengan cara ini, kita menghindarkan diri kita dari sifat jutek dan terlihat peduli pada kondisi calon pembeli.

 

 

 

 

2. Yakin mereka akan beli

Kedua, teknik closing yang efektif adalah mengasumsikan bahwa calon pembeli memang akan membeli. Closing itu soal keyakinan, jika begitu chat dari pelanggan masuk dan kita merasa tidak yakin, alam bawah sadar kita akan membuat tindakan berikutnya jadi kurang meyakinkan juga.

Jadi kita harus berpikir bahwa mereka memang pasti akan membeli.

Contohnya, ketika calon pembeli bertanya tentang harga, kita bisa katakan kepada calon pembeli seperti ini:

“Harganya 50,000 kak, mau beli 2 atau 1 aja?”

Jadi, kita juga mendorong kepada calon pembeli untuk mempertimbangkan bahwa mereka memang perlu membeli produk kita. Teknik closing ini memang butuh pengalaman, namun seiring waktu kita bisa melihat dan tampil meyakinkan agar calon pembeli memang jadi membeli produk kita. 

3. Teknik 3 in 1

Berikutnya adalah teknik 3 in 1, alias menawarkan tiga keuntungan dalam 1 produk. Mengapa tiga? Karena jumlah tersebut disinyalir lebih masuk ke pikiran konsumen dan lebih enak didengar.

Misalnya kita bisa tawarkan dengan mengatakan:

“Kalau beli teh ini, manfaat adalah bagus untuk kulit, membantu pencernaan, dan meningkatkan daya tahan tubuh.”

Atau

“Kalau dibanding kopi X, kopi kita lebih murah, lebih halus, dan lebih wangi kak.”

Jadi selain menceritakan keunggulan, kita juga bisa membandingkannya dengan produk kompetitor. Teknik closing ini cenderung efektif karena calon pembeli butuh pembanding dan mengetahui keunggulan produk secara lebih jelas sebelum membeli. 

 

 

4. Pastikan kita yang terakhir chat

Teknik yang keempat adalah memastikan kita menjadi yang terakhir chat. Jadi jangan biarkan calon pembeli menjadi yang yang terakhir chat. Hal itu menunjukkan seolah kita tidak peduli lagi pada mereka. 

Misalnya saja pembeli menuliskan:

“Oke”.

Meskipun itu tandanya dia telah mengakhiri percakapan, tapi jangan sampai kita biarkan. Kita bisa balas dengan seperti ini:

“baik kak, terima kasih sudah mengunjungi toko kami.”

Meskipun calon pelanggan tidak jadi membeli, tetap usahakan kita yang terakhir membalas. Hal ini menunjukkan rasa siap kita, dan membangun kepercayaan di benak konsumen bahwa servis kita bagus dan cekatan. Teknik closing ini sangat efektif untuk memberikan citra positif pada konsumen

5. Now or Never

Teknik closing yang kelima adalah dengan memberikan kelangkaan kepada calon pembeli. Maksudnya kita memberikan semacam pengumuman kepada calon pelanggan bahwa jika mereka tidak membeli produk kita sekarang mereka akan rugi.

Contohnya seperti ini:

“Kalau kakak, beli sekarang, kakak akan dapat diskon untuk produk X sebesar 30%

Atau

“Kalau kakak nunda sampai besok, nanti tidak ada gratis ongkir kak, kalau transfer hari ini kami kirimkan hari ini juga dan besok sudah sampai.”

Dengan begitu, mereka akan merasa terdesak untuk membeli. Anda juga bisa menggunakan teknik closing ini jika produk Anda sedang memunculkan varian baru atau diskon baru. Jadi, menampilkan eksklusivitas dan kelangkaan akan membantu penjualan menjadi lebih tepat terjadi.

 

 

6. Empati

Teknik closing yang keenam adalah menunjukkan empati kepada calon konsumen. Jadi kita menempatkan diri sebagai si konsumen. Misalnya calon pelanggan kita mengeluh tentang wajahnya jerawatan dan bertanya apakah produk kosmetik kita bisa membantu.

Contoh jawaban yang keliru:

“Oh tentu bisa, jangan khawatir kak, pasti bisa sembuh.”

Hal ini selain khawatirnya memberi janji palsu, juga kita menunjukkan seolah masalah tersebut sepele.

Jawaban yang dianjurkan.

“Saya juga kurang lebih dulu sama kak, itu ganggu banget, apalagi kalau ketemu teman. Tapi sejak pakai produk ini, saya juga sedikit-sedikit bisa lebih pede, karena efeknya cepet banget kerasa kak.”

Dengan teknik closing seperti ini, kita lebih dulu masuk ke dalam dunianya si pelanggan. Lalu dari situ baru kita munculkan keampuhan produk kita. Calon pelanggan akan cenderung lebih percaya dan yakin karena hatinya sudah lebih dulu kita dapatkan. Tidak sekonyong-konyong kita langsung menawarkan produk.

Testimoni

Teknik closing yang terakhir adalah dengan memberikan testimoni. Seperti sudah disinggung sebelumnya, rata-rata orang Indonesia perlu bertanya sebelum membeli. Untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut mereka butuh bukti dari yang sudah berhasil.

Jadi, kita juga perlu memberitahu calon pelanggan tentang kesuksesan produk kita di mata pelanggan lain.

Misalnya seperti ini:

“Krimnya ampuh kak buat ngilangin jerawat, ini komentar dari salah satu pelanggan kami yang problemnya sama dengan kakak.”

Lalu kita berikan screen shoot dari pelanggan yang dimaksud.

Teknik closing ini memperkuat argumen kita karena ada bukti pernah berhasil sebelumnya. Dengan begitu, calon pelanggan menjadi lebih mudah untuk diyakinkan. 

Itulah beberapa teknik closing yang bisa Anda terapkan dalam mendapatkan penjualan. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel kami yang berikutnya.