MATERI MENTAL ILLNESS

Mental illness atau disebut juga dengan gangguan kesehatan mental adalah istilah yang mengacu pada berbagai kondisi yang memengaruhi pemikirian, perasaan, suasana hati, atau perilaku seseorang.

Kondisi ini bisa terjadi hanya sesekali atau berlangsung dalam waktu yang lama.

Mental illness ada sangat banyak jenisnya. Masing-masing jenis memiliki gejala yang berbeda, tergantung pada tingkat keparahannya.

Karena berhubungan dengan pikiran dan perasaan, kondisi ini bisa dibilang membutuhkan perawatan yang cukup rumit.

Meskupun begitu, mental illness tetap bisa diobati dan dikendalikan dengan perpaduan psikoterapi dan obat-obatan dari dokter. Tapi kalo kita muslim, Mental illness ini bisa diatasi dengan keimanan dan ketaqwaan kita.

Jenis-jenis Mental Illness
Self Sabotage

1. Artist

Berpura-pura baik-baik saja, tidak jujur atau menutupi dirinya, menunjukan hero, seenaknya.

2. Drama Hook

Membesar-besarkan masalah, planning no action, merasa diri pusat perhatian, bisnis dan pekerjaan dimasukkan ke hati.

3. Victim

Menyalahkan orang lain atau merasa paling menderita di dunia.

Membawa masalalu kedalam kondisi saat ini.

Inilah AWAL SAKIT sehingga Negatif thinking, merasa kalah, curiga, sensitif, emosi tidak terkontrol. Akhirnya murung lalu menolak bahkan memusuhi atau mencurigai semua orang yang hendak membantunya.

Solusi : TERIMA Hikmahnya dan ambil pelajarannya.


Agar kita tidak berkeluh kesah ini solusinya dalam Al-Qur'an :


a. Cara menyikapi masalah ( Al-Baqarah 2 : 155 )

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
Terjemahan
Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.


b. Cara menerima masalah ( Al-Baqarah 2 : 286 )

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ

Terjemahan
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”


c. Solusi dari masalah ( Al-Baqarah 2 : 45 )

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ


Terjemahan
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,


4. Childish

Rewel, maksa, menyalahkan orang lain, egois, memaksakan kehendak.

5. Comporth Zone

Hidup tidak akan berkembang, cepat bosan.

Tidak mau mengerahkan potensi diri.

6. Learned Helplessness

Trauma atau mencari alasan atas kegagalannya.

hHilang kesediaan untuk bertahan menghadapi hal yang secara realita bisa dihadapi.

7. Path Of Least Resistance

Menjalani hidup yang enak saja, mengambil jalur yang paling sedi kit resiko.

Padahal kita harusnya menjalani, menyukai, mencintai apapun yang kita lewati.